BANYUWANGI - Sekitar 550 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2023 yang telah diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mengungkapkan rasa syukur dengan cara lain. Ratusan PPPK dari berbagai formasi ini bergotong royong membedah rumah tidak layak huni milik warga kurang mampu.
Koordinator program, Virgioriani yang diangkat menjadi tenaga PPPK bidan di RSUD Banyuwangi mengatakan, gotong royong bedah rumah ini murni inisiatif dari seluruh PPPK, sebagai ungkapan rasa syukur karena sudah diangkat menjadi PPPK. "Kami merasa tersemangati Pemkab Banyuwangi yang selalu menggerakkan kepedulian semua pihak, dan kami ingin berpartisipasi membantu program-programnya, khususnya masalah penanganan kemiskinan, " kata Virgioriani, Kamis (11/7/2024).
Bidan yang akrab dengan nama panggilan Virna ini mengaku bahwa dirinya dan PPPK yang lain sebelumnya merupakan tenaga honorer yang bekerja di Pemkab Banyuwangi. "Bahkan ada yang sampai puluhan tahun menjadi tenaga honorer. Sekarang kami bersyukur sudah menjadi ASN. Semoga yang kami berikan ini bisa menjadi berkah untuk kami semua, " ucapnya.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
Virna mengatakan, anggaran dana bedah rumah berasal dari gotong royong seluruh tenaga PPPK tahun 2023 dari berbagai formasi, baik guru, tenaga kesehatan maupun tenaga teknis. Mereka sepakat iuran sebesar Rp. 100 ribu per orang, hingga terkumpul dana sebanyak Rp. 55 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk membedah rumah tidak layak huni milik warga yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Ada dua rumah yang kami bedah. Satu rumah di Kecamatan Kabat, dan satu lagi di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi. Masing-masing rumah dianggarkan sekitar Rp 25 jutaan, " ungkap Virna
Bedah rumah bantuan dari PPPK ini dimulai sejak awal Juli 2024, dan ditargetkan selesai selama dua minggu. "Pengerjaan melibatkan warga setempat. Tapi untuk desain dan pembelanjaan material dikawal langsung oleh teman-teman PPPK. Kami target per rumah bisa selesai dalam 2 minggu, " ujar Virna.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi inisiatif tenaga PPPK tersebut. Program ini kata Ipuk, menjadi sinergis dengan program bedah rumah dan penanganan kemiskinan yang rutin digulirkan Pemkab Banyuwangi. "Saya pribadi dan atas nama Pemkab Banyuwangi sangat berterima kasih atas inisiatif para PPPK. Semoga ini menjadi ladang pahala, dan memperlancar pekerjaan teman-teman semua, " kata Ipuk.
Ipuk mengatakan, selama ini mekanisme bedah rumah di Banyuwangi dilakukan dengan mekanisme gotong royong. Mulai dari pemkab, pemerintahan desa, swasta, hingga dukungan dari pemerintah pusat. Pada 2023 lebih dari 1.300 rumah tidak layak huni warga Banyuwangi telah direnovasi.
"Bantuan stimulus perbaikan rumah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi, " pungkas Ipuk. (***)